A BIG WELCOME FROM WARSYI

selamat datang di blog LADESTA,,,,,,,,,,,,,,,
ini adalah salah satu blog Alumni PP. Nurul Haramain NW Narmada
maaf jika dalam blog ini banyak kekurangan dan belum sempurna,,,,,,

Monday, April 29, 2013

SATU SATUNYA DIDUNIA

Oleh: TGH. Hasanain Juaini

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hanya satu-satunya kelompok sosial di dunia yang mencintai masjid lebih dari segala jenis bangunan lainnya, Itulah masyarakat Lombok. Gelar Pulau Seribu masjid untuk Lombok bukan pemberian tapi konotasi otomatis karena berbanding lurus dengan faktanya. Saya yakin, kelak dikemudian hari, ketika para ilmuwan sudah berjumlah banyak di Lombok, maka masjid2 ini akan dipakai sebagai 'center of excellent'. Optimis.

[Contoh saja] Sejak tiga tahun lalu, masyarakat Desa Tanak Beak, Narmada Lombok Barat telah membangun sebuah masjid yang sampai tahap ini telah menelan biaya lebih dua milyar rupiah. Masjid Nururrahim ini memiliki beberapa hektar tanah wakaf, namun masyarakat tidak sudi menggunakan sumber dana abadi mereka untuk membangun masjid itu. Mereka bergantian, kampung perkampung memenuhi jadwal kerja gotong royong. Ada juga program memborong pengecoran berbagai gedung dan upahnya mereka wakafkan untuk pembangunan masjid tersebut. Orang miskinpun tidak mau ketinggalan. Mereka punya caranya sendiri.

Itulah masjid, sebagai monumen mereka tentang agama sebagai pemersatu mereka, tentang kerja keras mereka, tentang kesabaran dan daya tahan mereka dan bahwa mereka bahkan melebihi Amerika Serikat yang patung Liberty-nya justru hadiah dari Negara lain, Francis.

Apapun argumennya, menomor duakan masjid di depan orang Sasak Lombok adalah tanda ketidak fahaman terhadap mereka. Pernah seorang penceramah mencemooh masyarakat yang terkesan menomor duakan kesejahteraan mereka sendiri daripada bangunan masjid dan pergi hajji, maka saya mendapat berondongan komplain dari masyarakat Tanak Beak: "mengapa anda membawa penceramah yang tidak mengerti bahwa mencintai Allah adalah landasan dari semua pengharapan kita?"

Mungkin maksud jamaah tadi adalah, manusia seharusnya menunjukkan dahulu pengorbanannya kepada hal-hal yang disukai Allah baru merumuskan permintaan dan ikhtiarnya? bukankah Berhajji dan membangun masjid adalah satu dari pengorbanan yang diperintah dan dicontohkan Rasulullah? 

Ada seorang calon jamaah haji, berangkat seorang diri, lalu diberi usulan agar dia menunda keberangatannya sampai istrinya punya ongkos hingga bisa berangkat bersama. Suami itu menjawab: "Bukankah multazam itu tempat paling makbul? Saya berangat dahulu nanti di sana saya bisa mendoakan istri saya agar segera punya ongkos dan beranagkat bersama jamaah lain atau kami bahkan bisa berangkat bersama?" Lihat betapa dahsyat optimisme jamaah ini terhdap janji Allah dan Rasulnya. Sesuatu yang tidak masuk dalam hitungan ala modern yang materialistis. 

Ada juga sebuah keluarga yang suaminya kurang sehat, istrinya menyerahkan uang kepada panitia masjid sebagai wakaf dan minta didioakan oleh jamaah agar penyakit suaminya segera mendapat jalan kesembuhan dari Allah SWT. Dan memang sembuh.

Satu hari, dilaksanakan pertemuan Panitia Pembangunan, saya menyampaikan keluhan para intelektual kita yang sering kesal dengan bangunan masjid2 megah namun jamaahnya tidak banyak. Seorang tua uzur angkat bicara: "Kami orang bodoh, hanya bisa mununjukkan cinta kami pada agama dengan cara mengerjakan bangunannya. Untuk urusan meramaikan jamaah? itulah bagian anda orang2 pintar untuk mengaturnya kami." Wow saya tidak punya kata lain selain kekaguman pada semangat mereka.

Mengacu pada isi diskusi di FDMN ini, saya sampaikan pengandaian, sekiranya Islamic Center NTB dan Menara Asmaul Husna-nya tidak dilanjutkan oleh Pemerintah [dengan argmen apapun juga], apa tindakan kita? Mereka serentak mengacungkan tangan dan meminta saya untuk memimpin melanjutkannya. Pate'en* dengan Pemerintah yang telah tega membangun Per-WC-an alias JAMBANISASI ratusan milyar namun tak sudi membangun masjid sebagai pemersatu semangat ummat.

Beberapa hari setelah itu, saya sampaikan hal itu kepada Tuan Guru Shafwan Hakim, beliau dengan semangat menjawab "Siap. Kita lanjutkan jika Pemerintah dan sebagian masyarakat NTB memang lepas tangan". 

Tak ada bandingannya di dunia ini, semangat membangun masjid yang ada di dada orang2 Sasak Lombok. Dengan demikian saya memperediksi Tanah Wakaf Milik Allah yang terluas di dunia adalah di Lombok. Setidaknya jika dihitung secara proporsinal menurut jumlah penduduk muslimnya. Wallahu aklam.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Narmada, 25 Januari 2013