A BIG WELCOME FROM WARSYI

selamat datang di blog LADESTA,,,,,,,,,,,,,,,
ini adalah salah satu blog Alumni PP. Nurul Haramain NW Narmada
maaf jika dalam blog ini banyak kekurangan dan belum sempurna,,,,,,

Sunday, June 2, 2013

ISRA' & MIKRAJ: 1 [Simbolisasi Peristiwa]

oleh : TGH. Hasanain Djuaini



Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sebuah sel adalah pusat eksistensi meterial manusia, di sanalah tersimpan DNA dan GEN yang kemudian tumbuh dan menjelma menjadi tubuh seorang manusia. Tubuh manusia adalah miniatur alam semesta, karena itulah para ahli hikmah tidak memerlukan riset panjang untuk memahami globalisasi, sebagaimana para ahli biologi dapat menggunakan manusia untuk memahami tabiat alam luas. Konsep belakar dari alam pastilah berasal dari hakikat itu.

Inter koneksi mikro kosmos dengan makro kosmos laiknya sinar-kecil-padat yang diproyeksikan keluar yang berpendar dan meluas. Perhatikan Firman Allah SWT: "Barang siapa memfasilitasi kehidupan seorang manusia sama artinya dengn menghidupkan semua orang - QS. Al-Maidah: 32]". 

Ketika para geolog mengukur panjang keliling dunia, didapatkan jarak sepanjang 44,000 km dan di sisi lain, para biolog menemukan bahwa panjang urat-nadi dan syaraf manusia [jika disambungkan semuanya] akan mencapai panjang 44,000 km. Para ahli hikmah kemudian menyimpulkan makna bahwa jika demikian maka dalam setiap denyut nadi, darah berputar melalui jarak 44,000 km yang berarti dalam setiap menit, manusia [darahnya] telah keliling dunia minimal 60 kali lebih. Ingat . . . darah adalah air kehidupan.

Peristiwa Isra' dan Mikraj, secara simbolis adalah perjalanan hidup manusia untuk mencapai kesempurnaan. Dimulai dari proses Isra' [jalan datar] yang menggambarkan peri kehidupan hablun minal makhluq yang harus berpangkal dan berakhir dari masjid ke masjid. Ditengah-tengah itulah terdapat "BaarakNA haulahu [QS. Al-Isra': 1 -3]", dimana manusia berupaya mencari berkah [memperluas manfaat karunia yang mereka terima dari AllahSWT.] Dilanjutkan dengan proses Mikraj menggambarkan bagaimana manusia menggapai kesempurnaan eksistensi sebagai makhluk Insan al-kaamil.

Sweet Seventeenth, sebuah idiomatik untuk menggambarkan tentang masa keemasan yang paling indah bagi manusia. Al-Qur'an juga identik dengan itu, karena pada surah ke 17-lah peristiwa Isra' Mijkraj dikisahkan. Sebagaimana Kisah Maryam, Gadis sholeh ibu Isa a.s. dikisahkan pada surat bernomor 18 [usia gadis mulai beranjak matang].

Itulah periodisasi (1) yatluu Alaihim aayatiHI, dan (2) Yuallimuhumul kitaaba wal hikmah [QS. Al-Baqarah: 129], sedangkan dua periode lagi yaitu (3) Yuallimuhumul Himmah, dan (4) Yuzakkiiihim akan disimbolisasikan dalam kejadian Mikraj.

Mikraj [naik] adalah gambaran upaya manusia dalam menggapai puncak kesempurnaan yang harus melalui tujuh pintu2 langit. Dalam Hadits Rasullah s.a.w. digambarkan sebagai pertemuan-pertemuan bertingkat secara berurutan sbb:

Dilangit Pertama dengan Adam alaihissalam;
Dilangit Kedua dengan Isa dan yahya alaihimassalam;
Dilangit Ketiga dengan Yusuf Alaihissalam;
Dilangit Keempat dengan Harun Alaihissalam;
Dilangit Kelima dengan Musa Alaihissalam;
Dilangit Keenam dengan Idris alaihissalam;
Dilangit Ketujuh dengan Ibrahim Kholiilullah.
[HR. Bukhari dan Muslim]

(I) Pertemuan dengan Adam a.s. adalah tahap ilmu dasar dimana manusia harus belajar tentang penciptaan dirinya: Oleh siapa, untuk apa dan hendak kemana. Para sufi menghafal dengan baik ungkapan " Man 'arafa nafsahu faqod 'arofa Robbahu = dia yang mengenal dirinya akan mengatrkannya untuk dpt mengenal penciptanya";

(2) Pertemuan dengan Isa dan Yahya a.s adalah tahap tazkiatunnafsi, seperti proses yang dilalui para rahib dan budha yang harus mencapai kemampuan melepaskan diri dari kekangan materi / zuhud. Ali Syari'ati menggambarkan bahwa momentum diutusnya Isa a.s. membawa risalah Nasraniyyah adalah ketika Bani Israil tenggelam pada cinta dunia [Buku: Islam Dalam Persfektif]

(3) Pertemuan dengan Yusuf a.s. adalah pelajaran berhias dan memperindah diri dengan akhlaqul karimah, mencukupi diri kebutuhan2 primer sehingga melepaskan ketergantungan yang asosial kepada selain Allah;

(4) Pertemuan dengan Harun a.s. mengisyaratkan bahwa lidah adalah bagian tubuh manusia yang bisa bernilai setengah dari keseluruhan manusia itu sendiri seraca materi, karena lidah adalah senjata dakwah yang paling effektif;

(5) Musa a.s adalah Rasul Allah yang mencitrakan keberanian dan ketangguhan serta kemampuan meramu sistem dan taktik;

(6) Idris a.s. adalah teknokrat, penemu jarum jahit dan gunting sebagai isyarat bahwa urusan Dlaruriyyat memerlukan topangan Kamaaliyyat, dan akhirnya

(7) Pertemuan dengan Ibrahim Kholiilullah sebagai isyarat sebuah puncak dakian yang harus dicapai seorang hamba sehingga sampai pada taraf dicintai Allah SWT.

Di dalam Hadits riwayat Bukhari Muslim di atas dikisahkan pula bahwa Rasulullah diangkat menjadi kekasih Allah dengan firmannya: " Izan Anta Habiby = Dengan demikian engau telah menjadi kekasihKU". Dan bukti kasih itu adalah sebuah bingkisan yang berisi Shalat lima waktu dalam sehari dan semalam.

Fungsi Mukjizati dari peristiwa Israk dan Mikraj Rasulullah s.a.w. tetap dapat kita ambil hikmahnya dan menjadikannya iktibar dalam meniti jalan hidup kita menuju kesempurnaan hakiki.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Narmada, 2 Juli 2013
Rajab, 24 / 1434

No comments:

Post a Comment