A BIG WELCOME FROM WARSYI

selamat datang di blog LADESTA,,,,,,,,,,,,,,,
ini adalah salah satu blog Alumni PP. Nurul Haramain NW Narmada
maaf jika dalam blog ini banyak kekurangan dan belum sempurna,,,,,,

Saturday, June 2, 2012

KWARTET HASYIM DAN WHITEBERRY



Oleh    : TGH. Hasanain Juaini




            Berkali-kali berkali saya naik taksi melewati Gelora Bung Karno dan dibuat bertekuk lutut oleh ulah Jack Mania, Supporter Persija Jakarta. Hari tanggal 4 maret 2012, saya benar2 hilang kesabaran dan memilih untuk keluar taxi dan ikut membaur dengan mereka barang kali ada hikmah yang bisa melapangkan dada saya sehingga tidak mati konyol, marah sendiri.

Sopir taksi dengan penuh pengertian menerima tawaran setengah ongkos dan beriringan dengan senyumannya saya ngeloyor masuk kerumunan bocah-bocah over energik berkaos serba oranye itu. Saya mulai bisa tertawa setelah melihat tiga orang polisi pontang panting menertibkan anak-anak itu. Mereka diturunkan dari atap bus yang satu, mereka sudah naik lagi di atap bus yang lain. Dihalau dari trotoar selatan, mereka berhamburan menuju trotoar utara. Pikir saya polisi itu akan ngamuk, ee ternyata dia memilih rehat disebuah warung dan seorang cewek imut yang juga jack Mania menyodorkan sebotol kecil minuman kalengan, Pak polisi menerima dan tersenyum...nah saya tak mungkin tidak ikut senyum.

Sore itu nasib sedang memihak Persija, itu kali pertama mereka boleh main di STUGBK [kepanjangannya Stadion Utama Geloran Bung Karno. Geloran sendiri adalah singkatan dari Gedung Olah Raga, singkatan dari singkatan juga]. Persiba di bolak balik dan kekenyangan dengan 4 gol, tanpa balas lesakan keseblasan pujaan the Jack. Gol keempatlah yang paling memukau, bayangkan tiga kesempatan emas batal jadi goal dan ketika suasana kebelet memuncak, pada menit sekitar 83-an Ramdhani Lestaluhu mendapat umpan apik dari “Super Back” mereka Hasyim Kipow. Luar biasanya Hasyim meliuk liuk dari belakang garis tengah, melewati penyerang, stopper dan akhirnya back Persiba. Karena dikira akan menendang sendiri bola itu, maka para pemain Persiba mengerumuninya, namun apa yang terjadi adalah sebentuk keputusan brillian, hasyim menyodorkan bola kepada Rahdhani dan plung......I Made Irawan harus terkesima sebelum memungut bola dari dalam jaring gawangnya. Itulah Hasyim versi Bola Sepak. Mengamankan gawangnya dan memberi andilnya dalam setiap gol.

Hasyim yang lain yang tambahan namanya adalah Muzadi membuat akselerasi lain diblantika hiruk pikuknya dinamika sosial bangsa Indonesia. Ketika bangsa Indonesia diharu biru oleh urusan tetek bengek semacam batalnya kedatangan Lady Gaga ke Indonesia, Kecaman terhadap Irsyad Manji dan masalah toleransi beragama seperti pelik-pelik Ahmadiyah di Lombok dan Gereja GKI Yasmin di Bogor. Kali ini Kyai Hasyim Muzadi memilih cara lain mengkomunkasikan pendapatnya, BELIAU Memilih Blackberry untuk melangsir pendapatnya dalam memberikan pembelaan kepada Ummat Islam Indonesia yang dituduh intoleran oleh Barat.

Jum’at malam, 1 Juni 2012 bertepatan hari lahir Pancasila dalam acara renungan mengenai Peran Tokoh Islam dalam Perumusan Pancasila di gedung PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat. Pak Hasyim rupanya sudah hafal tifikal media massa Indonesia yang selalu lihai meramu opini agar terfahami seperti yang mereka maui. Beliau segera meraih Blackberry-nya dan menuulis sendiri apa-apa yang sebenarnya ada didalam hatinya dan ...send . . .maka tidak lebih dari dua jam suara asli “Back Jamaah NU” ini melesat masuk di HP melalui SMS, MMS, web, Facebook, Twitter dan blog para netter. Saya sendiri mendapatkan forwardnya dari seorang teman dengan dijuduli: The Whiteberry.

Secara teknis umpan Pak Hasyim Back NU ini bisa dikatakan gol. Tadi siang, dikerumunan jamaah NU saya mendapat pertanyaan model baru dari jamaah yang biasanya menanyakan masalah “amal-amalan bulan Rajab” sekali ini pertanyaannya beda: Apakah ustaz sudah menerima SMS Kyai Hasyim? Wajahnya berbunga-bunga. Saya memahami bahwa masyarakat NU grassroot merasa terwakili benar-benar dengan opini Kyai Hasyim Muzadi itu.

Sifat kerja deffensive pun masih tertulis rapi dalam sejarah berdirinya NO [Nahdlatul Oelama] kali ini kita harus menyebut lagi seorang Hasyim yang tambahan namanya Asy’ari. Beliau lebih dari terkenal untuk diperkenalkan. Silence activitiesnya berupa mendidik dan mengajar santri dan jamaah beliau dijombang tidak akan menjadi air bah perubahan sosial dengan cara prontal, seandainya tidak dipantik oleh akumulasi (1) kegelisahan murid beliau KH Wahab Chasbullah (pendiri forum diskusi intelektual muslim”Taswirul Afkar”, Surabaya), (2) Kegelisahan Guru Kyai Kholil [guru Kyai Hasyim asal bangkalan Madura], (3) kegelisahan Kyai As’ad Syamsul Arifin [teman seperguruan Kyai Hasyim asal Situbondo], maka berbekal (a) keyakinan pada ajaran Islam, (b) tongkat pusaka dari Kyai Kholil dan (c) pemahaman ayat 17 Surat Thaha, Masyim yang Asyari ini memutuskan NO didirikan. Selanjutnya kita lihat sendiri peran NU (karena pemberlakuan EYD, ikut berubah] sampai saat ini sebagai palang pintu bagi ummat Islam Indonesia mengarungi bahtera modernisasi.

Satu lagi Hasyim yang pantas dikelompokkan dalam Kwartet Hasyim, yaitu Hernowo Hasyim. Kesamaannya dengan ketiga Hasyim sebelumnya adalah keberangkatannya dari kisah resah dan gelisahnya pada kondisi bangsanya yang seperti air bah namun kehilangan ruas sungainya. Hernowo Hasyim lalu mengkreasi versinya sendiri dalam upaya membantu anak bangsanya agar memiliki daya tangkal sekalipun dalam kondisi tidak sehebat penyerangnya. Beliau ini menjadi backing player dalam bidang tulis menulis. Dia berambisi agar anak bangsa ini bisa menulis karena sebagaimana dia yakini, inilah sarana bela diri yang paling effektife yang daya tahan energinya abadi sepanjang zaman.

Hernowo Hasyim bergerilya keseluruh dunia untuk menyedot daya dari “siapapun” lalu ditumpah-ruahkannya dan ribuan acara seminar, pelatihan dan pembimbingan menulis disekujur Nusantara ini, baik tatap muka atau melalui media internet. Hernowo Hasyimlah otak dibalik penerbit Mizan, Kaifa juga Bentang, langkah ini menjanjikan untuk tidak sekedar bertahan tapi bahkan menyerang dengan jurus-jurus quantum.

Akhirnya saya akan mengikat nama Hasyim ini dengan sebuah nama Hasyim yang pasti dari sanalah asal muasalnya sehingga ada nama-nama Hasyim di Indonesia ini, dialah Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusyay bin Qilab. Kemuliaan Hasyim menghasilkan sebuah klan Qurays paling utama dan diberi kepercayaan sebagai PENJAGA dan PEMELIHARA Ka’bah. Nama, sebagaimana sabda Rasulullah adalah do’a, maka setiap nama disebut dan diingat ia akan mengeluarkan aura yang akan mendorong pemiliknya menuju pusaran inti dari sumber makna-nama dari mana dia berasal.
Bagus juga ya nama Hasyim?

Wassalam
Narmada, 2 Juni 2012.

No comments:

Post a Comment